Rabu, 31 Desember 2014

Hilangnya Pelita

Lintang terbang dibawa gulita
Mentari datang tanpa asa
Aurora melayang polos kan cinta
Gugur bunga kuburkan segalanya

Dirinya pergi
Menuju nirwana yang mati
Tinggalkanku di alam sunyi
Tanpa kehadirannya lagi

Hembus nafasnya akhir hidupnya
Rekat matanya tafsirkan pilu
Air mataku ukirkan cintanya
Semoga tak hilang dan semu

Asmanya membeku di darahku
Nada doa bernyanyi untuknya
Biarkan kita terus satu
Dan kekal selamanya

Jumat, 02 Mei 2014

GELISAH FAJAR

Terpikir gelisah menanti
Bisingkan penat tuk menggelayut
Segala resah dalam dilema
Menggunjing perasaan gundah
Hingga tiba kala tuk mengumbar
Peluh yang telah menerpa

Mentari kunjung menderu
Kuncup dari peraduannya
Inginkan benderang terbang
Menerpa keadaan yang bimbang
Entah apa yang diingini embun
Dalam sendu nestapanya

Air beranjak ke hilir
Menggerayang pagi yang semilir
Gemericik rindu yang membasahi
Bahkan bengal rerumputan
Sengaja mencium kabut

Angin tolong manjakan fajar
Bawakan ia sebingkis nada
Yang membawa hembusan
Hingga kini ia merasa tenang
Seperti saat bersama bayangan

Senin, 28 April 2014

SELAMAT TIDUR RAGU

Teringai sepatah nada
Yang ku lantunkan kala percaya
Mencercah sunyi keraguan
Yang sedari tadi menggelisah
Akan daun yang terus berguguran

Langit, ingin ku jatuhkan air mata kala mendung
Mengikuti hujan yang menggelayut awan
Seiring mawar yang telah layu
Ditinggalkan masa

Telah habis segala pikirku
Akan segenggam harap yang ku punya dulu
Saat semangat masih membaraku
Dan bayangan masih menemaniku

Kemana aku yang kukenal dulu ?
Aku yang ingin membahagiakan orang tuaku
Aku yang ingin meraih masa depanku
Aku yang ingin mendapat kesetiaan cinta
Namun kini aku apa ?
Aku bukan apa-apa
Aku telah roboh diterpa segala ragu
Aku rapuh

Tiada daya tuk bangkit lagi
Aku terlalu putus asa
Mengingat mimpiku yang memang hanya mimpi
Tak terlalu berarti untuk mengejarnya

Namun setitik aurora menggeliat
Menghapus kelam jadi warna
Warna harapan yang merekah
Dari ketandusan asa yang patah

Mimpi yang dulu ku kira semu
Perlahan membangunkanku dari lamunan
Menggelakkanku akan tawa hari yang baru
Tahun yang baru
Impian yang baru

Kini aku bangga mengucap
Selamat tidur ragu
Selamat datang ufuk januari
Ku lukiskan lagi harap-harapku tentang indah
Hembusan yang mulai terasa
Mendekapku erat dengan bayangan yang baru
Yang kunamakan sempurna